Chinese Grammatical Errors and Phonetic Analysis—in Indonesian Scholars (Kesalahan Tata Bahasa Mandarin dan Analisis Fonetik —— pada Pelajar Indonesia)
Creators
- 1. School of Foreign Languages, Baise University, Foreign English Teacher. 21 Zhongshan Er Road, Youjiang District, Baise City, Guangxi Province, Postcode: 533000, China.
Description
Abstract
In this world has many languages are using for communication purposes, including English, Mandarin, Indonesian, Japanese, Korean and Arabic. One of the languages that is currently in great demand is Mandarin. The Chinese nation is the largest nation in the world with a population of more than one billion spreading all over the world. Almost in all countries can be easily found communities of Chinese descent. In Indonesia, communities of Chinese descent are often found in various regions.
Seeing the conditions at this time the market demand for mastering Mandarin language is increasing, so in this case the author wants to give a little description and analysis of the "Functions and Benefits of Mandarin Language Learning", "Mistakes That Often Occur in Mandarin Language Learning, especially (Chinese Grammatical Errors and Phonetic Analysis——in Indonesian Scholars)" along with suggestions and methods for learning Mandarin Chinese.
Keywords: Chinese learning, errors that often occur, the benefits of learning Chinese, Chinese Grammar, Phonetic Analysis, Indonesian Students
Kesalahan Tata Bahasa Mandarin dan Analisis Fonetik —— pada Pelajar Indonesia
Abstrak
Di dunia ini banyak sekali bahasa-bahasa yang digunakan untuk keperluan komunikasi, antara lain bahasa Inggris, Mandarin, Indonesia, Jepang, Korea dan Arab. Salah satu bahasa yang saat ini banyak diminati oleh berbagai kalangan adalah bahasa Mandarin. Bangsa China merupakan bangsa yang terbesar di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari satu milyar tersebar di seluruh penjuru dunia. Hampir di semua negara dapat dengan mudah dijumpai komunitas keturunan Tionghoa. Di Indonesiapun komunitas keturunan Tionghoa banyak dijumpai di berbagai wilayah.
Melihat kondisi pada saat ini bahwa permintaan pasar tentang penguasaan berbahasa Mandarin semakin banyak, maka dalam hal ini penulis ingin sedikit memberikan gambaran tentang “Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Bahasa Mandarin” , “Kesalahan Yang Sering Terjadi Dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin, terutama (Kesalahan Tata Bahasa Mandarin dan Analisis Fonetik —— pada Pelajar Indonesia)” beserta saran dan metode untuk pembelajaran Bahasa Mandarin.
Kata kunci: pembelajaran Bahasa Mandarin, kesalahan yang sering terjadi, manfaat belajar Bahasa Mandarin, Tata Bahasa Mandarin, Analisis Fonetik, Pelajar Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi saat ini kebutuhan komunikasi semakin meningkat seiring dengan kemajuan di berbagai bidang. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang paling utama di dunia. Tanpa bahasa, tidak akan mungkin terjadi komunikasi dan tidak mungkin pula dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang semakin kompleks (Suparto, 2003:iii). Karena itu, penguasaan bahasa yang mahir baik dalam bahasa lokal maupun global yang telah berlaku secara umum di seluruh dunia sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam berbagai situasi baik situasi bisnis maupun kepentingan lainya tidak dapat dipungkiri sangat menunjang karier.
Pada masa orde baru keturunan Tionghoa di Indonesia mengalami banyak hambatan karena adanya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 tahun 1967 yang melarang dilakukannya segala bentuk kegiatan agama, kepercayaan, upacara dan kebudayaan Tionghoa di Indonesia secara terbuka. Namun, pada awal masa reformasi bangsa Indonesia mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam hal kebudayaan masyarakat Tionghoa termasuk bahasa. Hal ini disebabkan karena pencabutan (Inpres) nomor 14 tahun 1967 yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) nomor 4 tahun 1999 dan Keputusan Presiden (Kepres) nomor 6 tahun 2000 yang ditandatangani oleh Presiden Abdurrahman Wahid, tentu saja hal ini menyebabkan perubahan yang cukup besar bagi masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Dengan adanya peraturan baru tersebut maka tidak ada lagi larangan bagi siapapun untuk mempelajari adat istiadat dan kebudayaan Tionghoa secara terbuka, termasuk mempelajari bahasa Mandarin.
Sejak adanya perubahan tersebut, perubahan mulai dirasakan di berbagai bidang terutama di bidang pendidikan. Terbukti beberapa tahun belakangan ini permintaan pasar akan lulusan yang mahir berbahasa Mandarin semakin banyak. Terlebih terkait dengan era pasar bebas saat ini, banyak investor dari Cina yang menanamkan modalnya maupun mendirikan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Oleh karena itu sangatlah diperlukan sumberdaya manusia yang dapat menguasai bahasa Mandarin untuk menunjang terciptanya hubungan dan kerjasama yang baik.
BAB II
FUNGSI DAN MANFAAT PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN
2. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Bahasa Mandarin
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang paling utama bagi setiap orang untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya. Di era global saat ini, membekali diri dengan bahasa asing merupakan langkah awal menghadapi masa depan. Dan dengan semakin majunya zaman, setiap individu dituntut untuk memiliki kemampuan lebih sebagai kualitas yang akan menjadi daya jual diri mereka, termasuk kemampuan berbahasa.
Sejak zaman dahulu manusia dengan sendirinya telah belajar bahasa, khususnya bahasa yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya sebagai makhluk yang bermasyarakat atau makhluk sosial. Seseorang yang normal akan belajar suatu bahasa yang menjadi bahasa negaranya. Brown (1973) menyatakan bahwa bahasa sering diidentifikasi dengan golongan orang. Jadi, orang Inggris adalah orang yang berbicara dalam bahasa Inggris, orang Jepang adalah orang yang berbicara dalam bahasa Jepang, dan sebagainya. Bahasa identifikasi seseorang seperti ini disebut “bahasa ibu” atau “bahasa pertama” (Nababan, 1993 : 5).
Di dunia ini, orang dapat menguasai lebih dari dua bahasa (multilingualisme) merupakan suatu hal yang normal, dan komunikasi antar bangsapun sudah menjadi hal yang biasa terjadi di kehidupan sehari-hari. Menurut Richards dan Rodgers (1986) kira-kira 60% dari penduduk dunia menguasai lebih dari satu bahasa (Nababan, 1993 : 7). Dari sini dapat disimpulkan bahwa mempelajari bahasa asing merupakan suatu hal yang penting.
Bahasa Mandarin merupakan bahasa global yang kedua di dunia. Saat ini penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Mandarin sudah menjadi suatu kebutuhan. Selain untuk memenuhi kebutuhan formal seperti studi ke luar negeri, bahasa Mandarin juga sangat diperlukan untuk komunikasi bisnis dengan orang-orang Cina mengingat banyaknya investor asing terutama dari Cina ke Indonesia. Selain itu mempelajari bahasa Mandarin merupakan langkah awal yang positif untuk menghadapi era globalisasi, karena bahasa Mandarin merupakan bahasa global kedua di dunia.
BAB III
KESALAHAN YANG SERING TERJADI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN TERUTAMA PADA TATA BAHASA DAN FONETIK
3. Kesalahan Yang Sering Terjadi Dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin
Terutama Pada Tata Bahasa dan Fonetik
Keturunan orang Tionghoa di Indonesiapun masih banyak terdapat kesalahan dalam penggunaan tata bahasa Mandarin dan pelafalan beserta intonasinya. Ternyata hal tersebut tidak hanya dialami oleh keturunan Tionghoa di Indonesia saja, masih banyak para pengajar di Institusi-institusi pendidikan yang belum bisa menggunakan tata bahasa Mandarin beserta lafal dan intonasinya dengan benar. Hal ini bahkan juga dialami oleh para pengajar bahasa Mandarin di tingkat Perguruan Tinggi. Tentunya hal ini sangatlah memprihatinkan bagi perkembangan bahasa Mandarin di Indonesia jika dilihat dari banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh para pengajarnya.
Berikut ini adalah penjelasan tentang keempat nada dalam bahasa Mandarin. Keempat nada ini untuk membedakan arti dalam kata-kata. Penjelasannya sebagai berikut :
- Nada kesatu dengan tanda nada “ ˉ ”, nada ini bersuara tinggi dan merata.
Misalnya : yāo (腰) artinya : pinggang.
- Nada kedua dengan tanda nada “ ́ ” , nada ini bersuara pertama-tama rendah, semakin lama semakin tinggi.
Misalnya : yáo (摇) artinya : goyang.
- Nada ketiga dengan tanda nada “ ˘ ” , nada ini bersuara rendah tapi panjang.
Misalnya : yǎo (咬) artinya : gigit.
- Nada keempat dengan tanda nada “ ̀ ” , nada ini bersuara tinggi tapi pendek.
Misalnya : yào (要) artinya : mau.
Selain nada-nada tersebut terdapat pula suara nada ringan, dengan tanda nada “ ˙ ” , nada ini bersuara ringan dan pendek. Misalnya : nė (呢) yang mempunyai arti untuk menyatakan bahwa keadaan tersebut sedang berlangsung. Untuk penggunaan tanda nada ringan biasanya sering tidak diberi tanda dalam penulisan. Contoh : ne (Martono, 1975 : 6).
Di dalam Bahasa Mandarin juga terdapat beberapa perubahan nada, salah satu contohnya adalah sebagai berikut :
Kata bù (不) dilafalkan dengan nada kedua (2) apabila diikuti kata nada 4, tetapi untuk memudahkan di sini semuanya diberi tanda nada 4. misalnya : bù yào (不 要) dilafalkan (不要) búyào (Zeng, 2002:1).
Belajar suatu bahasa tidak terlepas dari segi tata bahasanya. Demikian juga dengan belajar bahasa Mandarin. Hal ini kerap menjadi penghambat yang cukup serius bagi penutur pemula. Bahasa Mandarin terdiri dari berbagai jenis kata yang dapat bergabung membentuk suatu kalimat dengan aturan tertentu. Aturan inilah yang dinamakan tata bahasa (Suparto, 2003:iii). Adapun contoh materi penggunaan tata bahasa di Pusat Bahasa Asing Arka Paramita adalah sebagai berikut :
- Penggunaan kata men (们)
Di dalam bahasa Mandarin, jika kata benda sudah mengandung arti jamak maka di belakangnya tidak bisa ditambahkan lagi kata men (们).
Jika kata benda sudah ditambahkan kata men (们), maka kata benda tersebut tidak dapat dijelaskan dengan gabungan kata bilangan dan kata bantu bilangan. Dalam bahasa Indonesia, tidak ada arti yang khusus untuk menterjemahkan kata men (们). Mungkin siswa mengira, jika suatu kata mengandung arti jamak maka harus ditambahkan kata men (们). Sebenarnya pandangan ini belum tentu benar.
Contoh : (salah) Tā yǒu hěn duō péngyǒumen ( 他 有 很 多 朋友们。)
Analisis : (benar) Tā yǒu hěn duō péngyǒu ( 他 有 很 多 朋友。)
Artinya : Dia mempunyai banyak teman
- Penggunaan Kata yǒu (有)
Kata yǒu (有) hanya bisa berfungsi sebagai kata kerja, tidak bisa sebagai adverb. Walaupun kata méiyǒu (没有) menyatakan adverb negasi, tapi kata yǒu (有) tidak bisa menjadi adverb kepastian karena kata yǒu (有) tidak bisa digunakan untuk menerangkan kata benda chī (吃) dan mài (卖). Dengan demikian, di belakang kata yǒu (有) hanya bisa menggunakan obyek yang berupa benda. Tidak menggunakan obyek yang berupa kata kerja.
Contoh : (salah) Nǐ jīntiān yǒu chī yào ma ? ( 你 今天 有 吃 药 吗 ?)
Analisis : (salah) Zhèlǐ yǒu mài shū ma ? ( 这里 有 卖 书 吗 ?)
Orang Tionghoa perantauan di Indonesia sering mengucapkan kalimat di atas dalam percakapan. Mungkin dalam bahasa dialek lain (hokkine, cantonese) atau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, kalimat di atas ini adalah kalimat yang benar yǒu sama dengan ada. Contoh :
- Apakah hari ini Anda ada makan obat ?
- Apakah di sini ada jual kamus bahasa Mandarin ?
Sebenarnya, dalam bahasa Mandarin kata yǒu (有) hanya berfungsi sebagai kata kerja sehingga di belakang kata yǒu (有) tidak bisa menggunakan obyek yang bersifat kata kerja (gabungan predikat- obyek), tetapi harus menggunakan obyek yang berupa kata benda. Kesalahan kalimat di atas diubah menjadi :
- Nǐ jīntiān chī yào ma ? (你 今天 吃 药 吗 ?)
- Zhèlǐ yǒu shū mài ma ? (这里 有 书 卖 马 ?)
- Penggunaan dan Perbedaan adverb bù (不) dengan méiyǒu (没有).
Adverb bù (不) , méiyǒu (没有) menyatakan arti yang negasi. Biasanya, adverb ini diletakkan di depan kata kerja atau kata sifat untuk menyatakan bentuk negasi dari gerakan atau keadaan. Berikut ini beberapa perbedaannya.
- Adverb méi (没) menyatakan keadaan yang subyektif. Digunakan pada saat yang lalu atau saat sekarang, tidak dapat menyatakan yang akan datang. Adverb bù (不) menyatakan keadaan yang obyektif, yang dapat digunakan pada saat yang lalu, sekarang, maupun yang akan datang.
Contoh :
- Zuótiān tā méi lái, jīntiān tā yě méi lái. (benar) 昨天 他 没 来,今天他 也 没 来。
Kemarin dia tidak datang, hari ini dia juga tidak datang.
2. Míngtiān tā yě bù lái, jīntiān tā yě bù lái. (benar) 明天 他 也 不 来,今天 他 也 不 来。
Besok dia tidak datang, hari ini dia juga tidak datang.
3. Míngtiān tā bù lái. (benar) 明天 他 不 来。
Besok dia tidak datang.
4. Míngtiān tā méi lái. (salah) 明天 他 没 来。
Besok dia tidak datang.
5. Wǒ bù chī zǎofàn. (benar) 我 不 吃 早饭。
Saya tidak makan pagi. (menyatakan subyektif)
6. Wǒ méi chī zǎofàn. (benar) 我 没 吃 早饭。
Saya tidak makan pagi. (menyatakan obyektif)
- Adverb méi (没) bisa digunakan untuk menyatakan pengingkaran kata kerja keinginan, tetapi adverb ini hanya bisa digunakan pada kata néng (能), nénggòu (能够), yào (要), dan gàn (干).
- Adverb bù (不) bisa digunakan pada semua kata kerja keinginan. Contoh :
- Bù néng shuō (不 能 说) : tidak bisa berbicara.
- Bù gǎn kàn (不 敢 看) : tidak berani melihat.
- Méi gǎn kàn (没 敢 看) : tidak ada keberanian untuk melihat.
- Adverb yǒu (有)
Adverb yǒu (有) di dalam tata bahasa Mandarin memiliki enam fungsi sebagai berikut :
- Untuk menyatakan suatu hal atau keadaan yang sebanarnya berulang kembali, “lagi”.
Contoh :
- Tā de qìchuǎnbìng yòu fùfā le. 他 的 气喘病 又 复发了。
Penyakit asmanya kambuh lagi.
- Měi yuán yòu shàngzhàng le. 美元 又 上涨 了。
Dolar Amerika naik lagi.
- Menyatakan suatu hal yang dilakukan atau terjadi secara berulang dan terus-menerus, “berkali-kali, berulang kali”.
Contoh :
- Yìtiān yòu yìtiān dùgùo píngdàn rìzi. 一天 又 一天 度过 平淡
日子。
Hari demi hari melewatkan kehidupan yang hambar.
- Shìle yòu shì, háishì bùxíng. 式了 又 式,还是 不行。
Setelah mencoba berulang kali, masih juga belum berhasil.
- Menyatakan beberapa keadaan dalam keadaan bersama-sama, “juga”.Contoh :
Tā shì yíwèi zhíyè fùnǚ, yòushì yíwèi jiātíng zhǔfù.
他 是 一位 职业 妇女,又是 一位 家庭 主妇。
Dia adalah seorang wanita karier, dan juga seorang ibu rumah
tangga.
- Menyatakan suatu hal yang dilakukan/terjadi berturut-turut atau sesuatu bersifat lebih dari satu.
Contoh :
Tiānshàng de yuèlìang yòu dà yòu yuán. 天上 的 月亮 又 大
又 圆。
Bulan di langit besar dan bulat pula.
- Mengidentifikasikan aksi atau keadaan sebaliknya.
Contoh :
Tā dāyìng le lái, yòu bù lái. 他 答应 了, 来 又 不 来。
Dia sudah berjanji akan datang, tapi dia tidak datang.
- Menyatakan pernyataan negatif atau pertanyaan retorika yang memberi tekanan.
Contoh :
Nǐ lǐ tā nàme duō gàn ma ?, tā yòu búshì wǒmen de shénme rén.
你 理 他 那么 多 干 嘛 ?, 他 又 不是 我们 的 什么 人。
Buat apa kamu begitu mempedulikannya ?, dia toh bukan siapa-siapanya kita (Zeng, 2002:72).
BAB IV
PENUTUP
4. Saran
Untuk lebih menarik minat dan membantu dalam belajar bahasa Mandarin, sebaiknya sering menggunakan metode lagu sebagai media penyampaian materi pelajaran dalm hafalan kosakata dan sekaligus untuk selingan agar tidak mudah merasa bosan.
Melalui metode lagu-lagu berbahasa Mandarin yang sederhana dapat meningkatkan motivasi untuk belajar bahasa Mandarin sekaligus bisa berfungsi sebagai hiburan dan bersifat selingan, namun sebaiknya mencari lagu yang setidaknya pernah didengar atau bahkan hafal dan tahu artinya meskipun cuma sedikit. Karena dengan demikian siswa akan lebih dapat memahami arti dari lagu tersebut. Kemudian dilanjutkan untuk mengerti dan menguasai seluruh arti dari lirik lagu tersebut secara keseluruhan.
Berbagai strategi dalam proses pembelajaran melalui ragam variasi materi pelajaran dan inovasi dalam pengajaran bahasa Mandarin harus terus dilakukan agar tetap memiliki minat yang besar terhadap bahasa Mandarin diantaranya dengan melihat film serial berbahasa Mandarin yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari untuk menambah hafalan kosa-kata, melatih pendengaran, perbedaan lafal dan intonasi.
Berikutnya adalah metode gambar. Sebaiknya memilih buku-buku pelajaran Bahasa Mandarin dengan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Dengan demikian akan lebih dapat mengingat dalam hafalan kosa-kata dan materi pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
- Chia Haris. 2007. Percakapan Mandarin Untuk Perdagangan Luar Negeri《汉语外贸会话》Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
- Peking University. 2005. Cara Kilat Belajar Mandarin. PT Pustaka Dela Pratasa.
- Boye de mente. 2008. Belajar Cepat Bahasa Mandarin Praktis dan Menyenangkan. Yogyakarta: Think.
- B.L Mente. 2007. Belajar Cepat Bahasa Cina. Yogyakarta: Media Abadi.
- Drs. Tjandra Widjaja, BA., M.M. 2002. Dasar-Dasar Bahasa Mandarin Modern 《现代华语基础》Jawa Tengah: Pemerintah Propinsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
- Chia Haris. 2005. Bahasa Mandarin Untuk Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
- Silvia. 2007. Kursus Kilat Mandarin Cepat dan Mudah dengan Metode Unsur Bermakna 《速成学华语》Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
- Zeng XG. 2004. Belajar Bahasa Tiong Hoa 《学习汉语》 PT Meduri (Media Edukasi Lestari).
- Suparto, ST., BA. 2003. Tata Bahasa Mandarin itu Mudah. Jakarta: PT Puspa Swara.
- Abdul Chaer. 1988. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Bhratara Karya Aksara.
- Drs. H. Muhammad Ali. 2002. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algensindo.
- Zainal Aqib. 2002. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: PT Insan Cendekia.
- Drs. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
- Prof. Soetjipto, Drs. Raflies Kosasi, M.sc. 2004. Profesi Keguruan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
- Trianto, S.Pd., M.Pd. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: PT Prestasi Pustaka.
- Prof. Dr. H. Noeng Muhadjir. 2000. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: PT Rake Sarasin.
- Drs. Moh Uzer Usman. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 1985. Penataran Penerjemahan Buku Ajar Perguruan Tinggi. Cisarua Bogor, 20-24 November 1984.
- Hadayatul Astar, Syahidin Badri, Tri Saptarini. 2003. Pemertahanan Bahasa China di Jakarta. Pusat Bahasa.
- Elizabeth Scurfield and Song Lianyi. 2000. Bahasa Mandarin Untuk Pemula. Jakarta: PT Gramedia.
- Abdul Chaer. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
- Soeparno. 2002. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Yogya: PT Tiara Wacana.
- Harimurti Kridalaksana. 1996. Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Utama.
- Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M.Pd. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
- Drs. Ahmad Rohani, HM, M.Pd. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
- Drs. Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
- Suparto, ST., BA. 2005. Lancar Berbahasa Mandarin. Jakarta: PT Pustaka Internasional.
- Martono. 1975. Percakapan Bahasa Mandarin Sehari-hari. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
- Nababan dan Subyakto. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
- Qi Pan Zhi. 1995. Kamus Besar China-Indonesia. Beijing: PT Pustaka Bahasa Asing.
Files
98-final - by author = Chinese Grammatical Errors and Phonetic Analysis——in Indonesian Scholars...pdf
Files
(745.3 kB)
Name | Size | Download all |
---|---|---|
md5:a24c94add55c2d2a9d8176aca456ab82
|
745.3 kB | Preview Download |