Hoaks dan Kerancuan Berfikir
Creators
Description
Apa yang terjadi dengan Pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir telah membuktikan hal itu. Pandemi telah dikalahkan oleh apa yang dapat disebut sebagai “Infodemik”, kondisi arus informasi yang massif dan tak terbendung. Sayangnya, sebahagian informasi itu justru berbeda dengan fakta yang terjadi atau bahkan dapat membingungkan, baik di media sosial ataupun di tengah-tengah masyarakat. Akhirnya, penanganan pandemi Covid-19 dikalahkan oleh informasi yang ‘simpang siur’ itu, yang lebih dikenal dengan ‘Hoaks’.
Pengalaman penanganan Covid-19 telah banyak mengajarkan kita, bahwa penyelesaian masalah tidak hanya dapat berbasis santifik dan prosedural intitusional. Namun harus banyak langsung menyentuh masyarakat, komunikatif dan mudah dimengerti.
Bagi pemangku kebijakan setidaknya perlu memahami mengapa distorsi informasi dan hoaks itu muncul. Memahami hal ini dapat dijadikan dasar dalam melakukan pendekatan komunikasi dan edukasi di masyarakat.
Hoaks dan distorsi informasi diawali oleh menyimpulkan permasalahan yang tidak tepat secara logika (ignoratio elenchi fallacy), egosentris dalam berpendapat (observer paradox), dan kerancuan berfikir (logical fallacy) yang mulai membelokkan fakta sebenarnya.
Files
Hoak dan Kerancuan Berfikir.pdf
Files
(650.0 kB)
Name | Size | Download all |
---|---|---|
md5:79520bcf51b17fc8fba9c9e58fb3c6ab
|
184.6 kB | Preview Download |
md5:edddb3d65ce97a24925186d62297d1df
|
465.4 kB | Preview Download |