FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI UNTUK MELAKUKAN WHISTLEBLOWING INTERNAL PADA OPD KABUPATEN SUMENEP
Description
Praktik whistleblowing menjadi suatu hal yang sangat penting, namun faktanya intensi untuk melakukan praktik tersebut masih jarang terjadi di Indonesia dikarenakan seseorang yang seharusnya menjadi whistleblower lebih memilih untuk diam dari pada harus melaporkan tindakan kecurangan dengan harapan mereka lebih merasa aman posisinya jika tidak melakukan praktik tersebut, praktik whistleblowing sangat dibutuhkan untuk mengungkap adanya kecurangan dalam suatu organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi intensi untuk melakukan whistleblowing internal pada OPD di Kabupaten Sumenep. Faktor-faktor ini adalah orientasi etika relativisme, intensitas moral, komitmen organisasi dan identitas profesional. Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Proses pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode survei. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh OPD Kabupaten Sumenep yang berjumlah 25 OPD. Pemilihan sampel dalam penelitian menggunakan metode sampling jenuh. Analisis data dalam penelitian menggunakan regresi linear berganda dengan program SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua faktor yang digunakan dalam penelitian ini merupakan faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan intensi whistleblowing internal, sehingga semua hipotesis dalam penelitian ini didukung dengan data.
Files
11-Artikel Arief.pdf
Files
(337.7 kB)
Name | Size | Download all |
---|---|---|
md5:13c0380c2ed9f52c7d9a5e367b763d87
|
337.7 kB | Preview Download |