Kontemplasi, Pengetahuan dan Etika dalam Bahasa Bali

Dinamika kehidupan masyarakat Bali “zaman now” yang sarat akan pengaruh perkembangan nampaknya bahasa Bali sedikit demi sedikit mulai mengalami penurunan minat untuk dipelajari oleh masyarakat penuturnya. Padahal mereka-mereka itulah pewaris sah keberadaan bahasa bali yang adi luhung dan kaya dengan ajaran etika. Adi luhung karena tidak semua bahasa di dunia ini punya aksara dan kaya dengan ajaran etika karena bahasa Bali itu ada rasa bahasanya. Dalam realitas kedwibahasaan masyarakat Bali saat ini bahkan boleh dikatakan mengarah ke multilingual, bahasa Bali mungkin akan menjadi bahasa ketiga setelah bahasa Indonesia dan bahasa asing. Untuk mengembalikan posisi bahasa Bali sebagai bahasa ibu (bahasa pertama), maka diperlukan sinergi pemikiran saat ini antara kaum intelektual Bali, pemerintah daerah, dan masyarakat Bali demi kelangsungan hidup bahasa daerah Bali