Perilaku Sintaksis Kata Fatis Ajakan dalam Bahasa Kutai: Kajian Sosiolinguistik

Abstrak

Kata fatis adalah kategori yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan komunikasi antara pembicara dan kawan bicara. Pemakai bahasa cenderung menggunakan kata fatis ini dalam konteks dialog atau wawancara bersambutan, yaitu kalimat-kalimat yang diucapkan oleh pembicara dan lawan bicara dalam ragam lisan sehingga banyak mengandung unsur-unsur daerah atau dialek regional. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kata fatis ajakan yang digunakan penutur bahasa Kutai.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memanfaatkan data berupa tuturan-tuturan yang mengandung kata fatis bahasa Kutai.Tahap pengumpulan data  menggunakan teknik observasi,  teknik simak libat cakap, teknik , teknik catat, dan dokumentasi. Tahap analisis data menggunakan menggunakan metode Agih dengan memanfaatkan teknik BUL (bagi unsur langsung) yaitu membagi atas dua bagian unsur yang menyusun kalimat-kalimat yang menggunakan kata fatis ajakan bahasa Kutai. Kajian Sosiolinguistik digunakan untuk memaparkan makna kata fatis dalam tataran kalimat.

Hasil penelitian kata ajakan bahasa Kutai  dalam bahasa pergaulan yang dipakai oleh penutur bahasa Kutai  adalah 1) berdasarkan bentuk , kata fatis ajakan ada dua yaitu, bentuk tunggal (yok, ayok, ayuk dan sinni) dan bentuk kompleks (ayok hak, ayok hak leh, ayuk hak, ayuk hak leh, sinni hak, dan sinni hak leh); 2)  Menurut jenisnya kata fatis ajakan bahasa Kutai  merupakan kata-kata yang digunakan untuk memulai, mengukuhkan dan mempertahankan dalam ragam bahasa lisan; 3) Berdasarkan makna kata fatis  ajakan ada enam yaitu, menyatakan undangan/mengundang, menyatakan anjuran (permintaan dan sebagainya) agar melakukan perbuatan tertentu, mengajak (menggerakkan hati seseorang agar melakukan perbuatan tertentu), meminta untuk menyilakan, menyuruh dan sebagainya dan mengajak berkelahi.

Kata Kunci: Perilaku Sintaktis, Katai  Fatis Ajakan, Kajian Sosiolinguistik