Konseptualisasi Aplikasi Chatbot sebagai Kanal Interaksi Layanan Pemerintah di Era Industri 4.0

Era industri 4.0 menuntut layanan pemerintahan yang tangkas dan berorientasi pada kepuasan masyarakat. Di sisi lain, pemerintah dihadapkan pada keterbatasan sumber daya manusia (SDM) selaku pelaksana layanan serta alur birokrasi antarsatuan kerja. Layanan kepada masyarakat dan korporasi membutuhkan proses otomatisasi agar layanan terintegrasi dan efisien. Kebutuhan ini tidak lepas daristigma bahwa layanan pemerintah identik dengan birokrasi yang berbelit dan rawan ketidakjelasan informasi. Menilik keberhasilan implementasinya pada perusahaan swasta, pemerintahan di Indonesia seharusnya mengaktualisasikan berbagai aplikasi kecerdasan buatan sebagai tren Teknologi Informasi (TI). Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan implementasi chatbot sebagai kanal interaksi antara pemerintah sebagai penyedia layanan dengan masyarakat dan korporasi sebagai pemanfaat layanan. Dengan mengandalkan Soft Sytem Methodology (SSM), penelitian ini diinisiasi dengan identifikasi permasalahan terkait penyelenggaraan e-government yang belum optimal. Selanjutnya, permasalahan tersebut diinterpretasikan sebagai landasan kebutuhan chatbot sebagai kanal interaksi secara virtual yang tidak dibatasi waktu maupun lokasi. Masyarakat dapat menanyakan perkembangan proses pengajuan melalui chatbot sehingga informasi diperoleh secara pasti dan cepat. Penggunaan chatbot ini menyediakan pengalaman berdiskusi secara alami sebagaimana mengobrol dengan orang asli sehingga keramahan pihak pemerintah bisa dirasakan oleh masyarakat. Selain itu, implementasi chatbot ini memungkinkan untuk dimanfaatkan bersama oleh berbagai unit kerja, bahkan oleh berbagai dinas sekaligus sehingga menghemat SDM serta anggaran. Dengan demikian, pemerintah berkesempatan meningkatkan kualitas e-government sebagai cerminan kualitas layanan pemerintahan di era industri 4.0 melalui adopsi teknologi kecerdasan buatan yang tepat guna.